Angin merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan akan energi. Angin dimanfaatkan melalui pemasangan sistem pembangkit listrik dengan kincir angin sebagai 'pemanen' energi dan turbin yang akan digerakkan untuk menghasilkan energi listrik. Pengembangan Kincir angin dimulai dari bentangan layar yang menampung angin untuk menggerakan kapal. Dari sinilah, pengetahuan terus dikembangkan hingga terciptalah alat yang dinamakan kincir angin (eg. PostMill/WindMill). Naskah tertua tentang kincir angin terdapat dalam tulisan Arab dari abad ke-9 Masehi yang menjelaskan bahwa kincir angin yang dioperasikan di perbatasan Iran dan Afganistan sudah ada sejak beberapa abad sebelumnya, kadang disebut Persian windmill. Jenis yang sama juga digunakan di Cina untuk menguapkan air laut dalam memproduksi garam. Terahir masih digunakan di Crimea, Eropa dan Amerika Serikat. Fungsi pertama kali Kincir angin adalah untuk menumbuk biji-bijian tanaman padi. Seiring berjalannya waktu, Kincir angin mengalami pergeseran fungsi. Saat ini, Kincir angin dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga listrik.
Kincir angin pertama kali digunakan untuk membangkitkan listrik dibangun oleh P. La Cour dari Denmark diahir abad ke-19. Setelah perang dunia I, layar dengan penampang melintang menyerupai sudut propeler pesawat sekarang disebut kincir angin type propeler' atau turbin. Eksperimen kincir angin sudut kembar dilakukan di Amerika Serikat tahun 1940, ukurannya sangat besar yang disebut mesin Smith-Putman, karena dirancang oleh Palmer Putman, kapasitasnya 1,25 MW yang dibuat oleh Morgen Smith Company dari York Pensylvania. Diameter propelernya 175 ft(55m) beratnya 16 ton dan menaranya setinggi 100 ft (34m).
Perkembangan energi terbaru yang dikembangkan oleh ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) ini dilengkapi dengan balon udara. Balon tersebut mampu menangkat kincir hingga ke ketinggian 600 meter. Teorinya, semakin tinggi maka semakin kencang pula angin bertiup.
|
Kincir angin berbekal balon udara |
Ilmuwan mengungkap, di ketinggian 600 meter kepadatan energi
mencapai lima hingga enam kali lipat ketimbang di darat. Dengan memanfaatkan
ketinggian tersebut, generator melayang ini bisa memproduksi listrik dua kali
lipat lebih banyak ketimbang kincir angin konvensional.
|
Surga energi di angkasa |
Kincir angin buatan MIT memiliki diameter 3,7 meter dan
dipasang di bagian tengah balon yang bentuknya menyerupai turbin pesawat.
Ketika melayang di udara, balon yang diisi dengan gas helium ini dipasung
dengan beberapa tali dan dilengkapi dengan kabel yang mengalirkan listrik ke
darat.
|
Kincir angin dengan balon berisi gas helium |
Menurut perusahaan Altaeros Energies yang dibentuk MIT,
balon kincir buatannya bisa dibongkar pasang dalam waktu 24 jam. Selain itu,
balon ini juga didesain agar bisa ditempatkan di kawasan terpencil atau di
wilayah bencana untuk mengamankan pasokan energi.
|
Kincir angin untuk listrik darurat |
Menurut Altaeros Energies, balon tidak cuma bisa mengangkut
kincir angin, melainkan juga bisa dilengkapi dengan pemancar seluler untuk
telefon dan internet. Kemampuannya itu membuat balon kincir cocok untuk
ditempatkan di kawasan yang jauh dari akses listrik seperti Afrika atau Asia.
|
Kincir angin dan pemancar sinyal seluler |
Balon kincir sejak awal desain untuk memanfaatkan High
Altitude Wind alias angin di ketinggian. Menurut ilmuwan, angin yang selalu
bertiup kencang tersebut adalah jenis energi terbarukan yang paling tidak
dimanfaatkan di dunia.
|
Menjemput energi |
Kelemahan terbesar balon kincir adalah cuaca buruk semisal
badai. Menurut Altaeros, balon buatannya mampu menahan gempuran angin sekencang
160 kilometer per jam. Selain itu perusahaan yang berdiri tahun 2010 itu juga melengkapi
balonnya dengan sensor bencana yang secara otomatis mendaratkan balon kincir
jika kondisi cuaca terus memburuk.
|
Melawan Badai |
Sifatnya yang ringan, murah dan mudah dibongkar pasang
membuat balon kincir ideal untuk dipakai di wilayah kepulauan, industri, di kawasan
bencana atau untuk keperluan militer. Altaeros Energies tidak merinci berapa
biaya yang perlu dikeluarkan untuk memproduksi sebuah balon kincir. Namun
begitu perusahaan tersebut mengklaim ongkos produksinya jauh lebih murah
ketimbang kincir angin konvensional.
|
Murah dan terjangkau
Sumber : http://www.dw.com/id/jepang-jajaki-peluang-produksi-listrik-di-luar-angkasa/a-18309910
|
Related Posts:
ijin sedot gan
BalasHapus